◆ Bab 23 : The (So-Called) World’s First CookingPenerjemah : Elf-kun
Editor : Elf-kun
Apa bila ada yang aneh segera beritahu kami. kami akan merevisinya segera. Mohon dukungannya ya ~
Notes : Harap hargai penerjemah jangan asal comot ya. sertakan backlink dan juga ijin
jangan lupa koment di bawah ya ~..... -Berbagi Itu Indah-
Selamat Menikmati ~
=================================================================================
(Jadi-Disebut) Memasak Pertama Dunia
Setelah kembali ke rumah Izuna, Kazuya diberi peta jalan darinya.
"Meskipun saya telah berada di sini selama beberapa hari, ini adalah pertama kalinya saya belajar tentang geografi daerah tersebut."
“Eh? Apakah begitu? Saya pikir saya telah membimbing Anda di sekitar distrik ini? "
"Kamu hanya membimbing saya ke tempat-tempat di mana kita biasanya pergi."
Saya telah tinggal di sini di distrik ini yang tidak saya ketahui kecuali tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. Namun, hari ini, ada sesuatu yang perlu saya ketahui. Untuk itu, saya menyebarkan peta dan melihatnya.
"Itu besar…"
Campuran kerajaan digambarkan di peta dalam formasi melingkar. Legenda itu menandakan puluhan blok tersegmentasi ke distrik-distrik. Sudah jelas bahwa ada banyak Raja yang mengatur daerah ini dengan itu saja.
"Setelah melihatnya sendiri, itu benar, ada banyak Raja di sekitarnya."
"Haha, jika tidak seperti itu, kita tidak akan disebut 'Kerajaan Kerajaan Campuran' baik di dalam maupun di luar negeri."
Distrik ini sepertinya sangat keren. Namun, bahkan jika itu fantastis, tidak ada yang seperti lautan. Hanya ada 2 danau.
"Tidak ada laut di sekitar area ini, ya ..."
“Tidak ada. Di masa lalu, sepertinya ada satu, tetapi menghilang ketika beberapa Raja bertengkar satu sama lain. Hanya 2 danau yang tersisa.
"Jangan mengatakan hal-hal menakutkan seperti itu dengan begitu mudah."
Memang benar bahwa kekuatan Raja kuat. Saya menduga bahwa itu bukan sesuatu yang harus Anda bicarakan atau gosipkan.
"Tidak masalah. Berkat itu, kita sekarang memiliki cara-cara baru untuk para Raja bertengkar ... Mengapa, apakah kamu ingin berharap untuk laut? ”
"Un, untuk membuat tahu, air asin ... Air asin dibutuhkan."
Namun, di Kerajaan ini, tidak ada laut. Nah, apa yang harus dilakukan.
"Itu ... Brine ... Apa itu?"
"Ini adalah mineral seperti barang yang diambil dari air laut."
“Min-ear-all ……?”
Sepertinya dia tidak mengerti. Kemungkinan besar, ilmu gizi belum dikembangkan sejauh itu.
"Ini memiliki efek pengerasan tahu."
“Jika itu masalahnya, bisakah kamu menggunakan gelatin? Meskipun, itu bukan 『min-ear-all』. ”
“Menggunakan gelatin untuk mengeras tahu adalah ... Oh! Kanan! Jika itu adalah mineral ... ”
Saya menyadari ketika saya berbicara, di distrik ini, sebenarnya ada, Raja Gourmet. Dia membuat masakan yang diisi dengan garam.
"Hei, Izuna, bagaimana orang-orang di distrik itu menghasilkan garam?"
“Un? Garam dunia diperoleh dari laut. Namun, garam di distrik dikelola oleh Raja Pemurnian. Saya tidak tahu bagaimana dia membuatnya. Namun, sudah pasti bahwa campuran kerajaan kami menggunakan garam dari danau garam. ”Izuna menunjuk ke danau di pinggiran kota pada peta. "Ada komentar bahwa rasa garam di luar distrik lebih kuat."
"Jika itu yang terjadi, barangkali――"
Kazuya mengambil beberapa garam dari rak, dan melihatnya dengan Mata Analitis. Dengan itu, isinya segera ditampilkan.
"Natrium Klorida, Kalsium Sulfat ... Ah, itu dia ...!"
"Eh?"
“Izuna. Maukah Anda memberi saya seember air asin dari danau garam sekarang? ”
“O-Ou… Dimengerti. Saya akan mendapatkan satu segera. "Izuna teleport dirinya sendiri setelah mengatakan itu.
Setelah beberapa lusin detik, dia kembali ke kamar memeluk seember air putih keruh. "Apakah ini baik?"
“... Kemampuan Izuna benar-benar nyaman. Untuk dapat melakukannya pada saat itu juga, aku benar-benar senang bersamamu. ”
“Tidak-Tidak peduli bagaimana kamu memuji saya, nyonya tidak akan datang. Ho-Hora, ini air yang kamu inginkan. ”Izuna tersenyum, wajahnya berubah merah, saat dia memberikanku air.
Kazuya menggunakan Mata Analitik di atas air setelah melewati ember. Mengungkap, “Konsentrasi kalsium sulfat kuat. Karena itu kasusnya, seharusnya tidak ada masalah. Aku bisa membuat Tahu dengan ini, Izuna! ”
“I-Benarkah begitu? Namun, apa ini 『cal-see-um sull-fate』? ”
Ini adalah bahan yang membantu dalam pengerasan susu kedelai. Kalsium Sulfat adalah salah satu bahan pengental. Meskipun juga digunakan untuk membuat plester, bahkan jika Anda memakannya, itu tidak beracun dalam jumlah ini. Kalau dipikir-pikir, dibandingkan dengan air asin, menggunakannya harus lebih sederhana. Saya ingat menonton acara makanan di TV yang menyebutkannya.
“Baiklah, karena itu masalahnya, mari kita membuat tahu dari dunia ini. Tolong bantu, Izuna. "
"O-Ou ... Dimengerti.!"
Jadi, Kazuya mulai membuat tahu. Dengan semua bahan yang dirakit, dapat dikatakan bahwa tidak ada yang lebih santai daripada membuat tahu.
Baru saja ditekan ... Atau lebih tepatnya, mengambil susu kedelai tanpa filter (yang seperti kedelai yang ditekan sampai titik likuifaksi), ke dalam panci, dan menghangatkannya di atas api. Saat saya memanaskannya tepat di bawah titik didih, saya mengaduk larutan kalsium sulfat ke dalam susu kedelai. Solusinya terbuat dari air danau garam yang dimurnikan dan garam tambahan. Setelah itu, saya mengaduk susu kedelai berulang kali.
"Dengan itu, kan."
“Eh? A-apa sudah selesai sekarang? ”
"Ahh, sekarang, kita hanya perlu membiarkannya duduk."
"Hou ~"
Saat ia mengawasi pot dengan minat yang dalam, perubahan mulai terjadi pada larutan susu kedelai.
Ini mulai perlahan menggumpal.
Perlahan-lahan, susu kedelai menjadi seperti gelas.
Dan--
"Hebat, kita berhasil ..."
Setelah 10 menit, kristalisasi kerja keras Kazuya dan Izuna, * defurun * bergoyang di piring.
"Aku akan menamai Tahu Dunia Lain ini .. Aku rasa."
Tahu pertama di distrik ini dan dunia ini telah selesai, mungkin.
Di bab berikutnya, "Rahasia Tahu". Plot mengental, dan mengapa Raja Memasak tidak pernah mengembangkan tahu.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi seikhlasnya saja. Donasi akan digunakan untuk memberi semangat penulis dan membeli domain baru elfsekaitranslation. Terima kasih.